ANATOMI DAUN BEBERAPA JENIS BIOPHYTUM (OXALIDACEAE) DI INDONESIA BERDASARKAN LETAK STOMATA DAN BENTUK DINDING SEL EPIDERMIS

Authors

  • Nur Herjayanti Program Studi Biologi Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB University
  • Yohana Cecilia Sulistiyaningsih Departemen Biologi, FMIPA IPB University
  • Rita Megia Departemen Biologi, FMIPA IPB University
  • Alex Hartana Departemen Biologi, FMIPA IPB University

DOI:

https://doi.org/10.32556/floribunda.v7i(1).2022.373

Abstract

Biophytum merupakan salah satu terna liar yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat tradisional di Indonesia. Informasi tentang karakter anatomi daun dari marga ini belum banyak diketahui, terutama untuk jenis-jenis Biophytum yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakter anatomi daun marga Biophytum. Penelitian ini menggunakan lima jenis Biophytum yaitu B. sensitivum, Biophytum sp. 1, Biophytum sp. 2 yang dikoleksi dari Sulawesi Tengah; dan B. dendroides dan B. reinwardtii berasal dari Jawa Barat. Pengamatan anatomi dilakukan terhadap sayatan paradermal daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biophytum memiliki tipe stomata parasitik. Stomata pada B. dendroides dan Biophytum sp. 2 hanya ditemukan pada bagian abaxial daun, sedangkan B. reiwardtii, B. sensitivum, dan Biophytum sp. 1 stomatanya ditemukan di kedua sisi permukaan daun. Jumlah stomata lebih banyak di bagian sisi abaksial dari pada sisi adaksial. B. sensitivum memiliki ukuran stomata dan sel epidermis paling besar. Bentuk sel epidermis tidak beraturan dengan tepi berlekuk dalam dan berlekuk dangkal. Terdapat dua jenis trikoma yang diamati pada taksa Biophytum, yaitu trikoma kelenjar dan non kelenjar. Trikoma  kelenjar berbentuk long-stalked hair dan glandular hair, sedangkan trikoma non kelenjar berbentuk long uni-cellular hair. Trikoma terdapat pada permukaan abaksial dan adaksial daun, kecuali pada B. reinwardtii trikomanya hanya ditemukan pada permukaan abaksial daun. Variasi ciri anatomi daun dapat digunakan sebagai kunci determinasi untuk menentukan spesies pada marga Biophytum.

References

Evert RF. 2006. Esau’s Plant Anatomy: Meristem, Cells, and Tissues of the Plant Body:Their Structure, Function, and Development). 3rd ed. Jhon Wiley & Sons Publ. Canada.

Jooste M, Dreyer LL, Oberlander KC. 2016. The phylogenetic and potential functional significance of leaf anatomical and physiological traits of shouthern African Oxalis. BMC Evolutionary Biology.16(1): 1-19.

Sass JE. 1951. Botanical Microthechnique. The Iowa State College Press, Iowa. USA.

Sunarti S, Rugayah, Tihurua EF. 2008. Studi anatomi daun jenis-jenis Averrhoa di Indonesia untuk mempertegas status taksonominya. Berita Biologi 9(3): 253-257.

Taiz L, Zeiger E, Moller IM, Murphy A. 2015. Plant Physiology and DevelOpment. 6th ed. Sinauer Associates. Los Angeles.

Veldkamp JF. 1971. Oxalidaceae. In: Steenis CGGJ Van [editor]. Fl. Malesiana series I vol 7. Nordhoff-Kolff, Jakarta. Pp. 151-178.

Wilmer CM. 1983. Stomata. Longman Press. London.

Pradhan, B. M. & Bajracharya D. M. 2018. Taxonomic significance of stomatal complex in fifteen species of Dendrobium Swartz (Orchidaceae) of Nepal. Journal of Natural History Museum, 30, 28–38. https://doi.org/10.3126/jnhm.v30i0.27400

Downloads

Published

2022-10-31

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>