Nilai Taksonomi Ciri Morfologi Daun Tumbuhan Berdaun Saputangan dalam Caesalpiniaceae

Authors

  • Etha Marista Bogor Agricultural University
  • Alex Hartana Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32556/floribunda.v6i3.2019.249

Keywords:

Kepentingan diagnosis, pemoposan daun, penciri jenis

Abstract

Spesimen daun muda tumbuhan umumnya jarang ditemukan pada koleksi herbarium sehingga tidak pernah diteliti nilai taksonominya sebagai pengenal keanekaragaman jenis. Caesalpiniaceae merupakan suku tumbuhan yang beberapa marganya memiliki karakteristik pemoposan daun (leaf flushing) yang dikenal dengan sebutan“daun saputangan”. Untuk itu, enam belas jenis dari suku Caesalpiniaceae berdaun saputangan diamati spesimen hidupnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enambelas jenis yang tergolong dalam lima marga Caesalpiniaceae berdaun saputangan dapat dibedakan berdasarkan ciri morfologi pemoposan daunnya seperti: keberadaan perula, bentuk kuncup daun dorman, dan kuncup daun tumbuh, warna daun saat pemoposan, tipe indumentum kuncup daun tumbuh, variasi bentuk daun selama proses pemoposan, jumlah dan ukuran daun. Kunci identifikasi lima marga beserta jenis-jenisnya disediakan berdasarkan ciri pemoposan daun tersebut.

Author Biography

Etha Marista, Bogor Agricultural University

Faculty of matematics and natural sciens, Plant Biologi.

References

Ash A, Ellis B, Hickey LJ, Johnson K, Wilf P, Wing S. 1999. Manual of Leaf Architecture. Washington DC (US): Smithsonian Institution.

Backer CA, Bakhuizen van den Brink RC. 1965. Flora of Java. Jilid 2. Groningen (NL): Noordhoff.

Balgooy MMJ van. 1997. Malesian Seed Plants: Spot-Characters. Leiden (NL): Rijksherbarium.

Bell AD. 1991. Plant Form: An Illustrated Guide to Flowering Plant Morphology. New York (US): Oxford Univ Pr.

Budiman M. 1978. Saputangan dari Sri Langka (Saraca indica L.): Kemungkinan sebagai tanaman tepi jalan. Bul Kbn Raya. 3 (4): 121-123.

Cullen J. 1978. A preliminary survey of ptyxis (vernation) in the angiosperms. Notes Royal Botanic Garden, Edinburgh.37: 161-214.

Harris JG, Harris MW. 2001. Plant Identification Terminology: An Illustrated Glossary. Edisi Kedua. United States (US): Spring Lake Publishing.

Hickey LJ. 1973. Classification of the architecture of dicotyledonous leaves. Am J Bot. 60(1): 17-33.

Nicolini E, Beauchene J, de la Vallee B, Ruelle J, Mangenet T, Heuret P. 2012. Dating branch growth units in a tropical tree using morphological and anatomical markers: The case of Parkia velutina Benoist (Mimosoideae). Anna of Forest Sci. 69: 543-555.

Putri EK, Chikmawati T. 2015. Leaf flushing as taxonomic evidence of some Diospyros species. Floribunda. 5(2): 31-47.

Radford AE. 1986. Fundamentals of Plant Systematics. New York (US): Harper & Row.

Rahmania F, Munandar A. 2005. Studi fenologi dan determinasi arsitektur pohon hias.JLI. 1(1): 14-20.

Rifai MA, Puryadi D. 2008. Glosarium Biologi. Jakarta (ID): Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Uji T. 1980. Pohon saputangan (Maniltoa gemmipara Scheff. ex Back.) sebagai tanaman hias dan peneduh. Bul Kbn Raya. 4(5): 161-164.

Downloads

Published

2019-10-31

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>